Pages

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Thursday, February 21, 2013

Drama Timun Emas



Act 1
Narrator : Once upon a time, in a place deep inside the forest, there was a green
giant named ButoIjo and a sacred hermit. They were best friends since they were
toddlers. One day, the hermit came to the grotto to see his best friend.
Hermit : Is anyone inside? [Walks inside the grotto]
ButoIjo : I’m here.
Hermit : There you are my best friend, what are you doing?
ButoIjo : Eating. Isn’t it obvious?
Hermit : Oh… I see. What are you eating?
ButoIjo : [No response, just continue eating]
Hermit : You’re so annoying! Can I have some?

About Rusia

Politik dan pemerintahan

Jalan masuk menuju Senat Kremlin, bagian dari Kremlin dan kediaman resmi presiden Rusia
Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan seorang tsar sebagai kepala negara. Selama masih kerupakan kekaisaran, terutama pada masa Dinasti Romanov, Rusia mengalami persinggungan politik dengan negara-negara Eropa, di antaranya konflik dengan pemerintahan Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte, Krisis Balkan karena menginginkan pelabuhan yang bebas dari es di Eropa yang dinamakan Politik Air Hangat, Penyatuan Pan Slavia serta sering mengalami pertempuran dengan Turki Usmani (Ottoman) Turki dalam memperebutkan wilayah Kaukasus dan Austria-Hungaria dalam Perang Dunia I. Akibat politik ini pula terjadi pertempuran dengan Jepang dan intervensi terhadap Tiongkok. Masa selanjutnya, politik Rusia dilebur dengan kepentingan Uni Soviet yang mengambil sikap independen bahkan menentang ketika terjadi penggulingan kekuasaan Mikhail Gorbachev oleh Gennady Yanayev menjelang keruntuhan Uni Soviet yang diprakarsai Presiden Boris Yeltsin.
Pemerintahan dipegang oleh presiden yang berpusat di Kremlin serta perdana menteri yang bertanggung jawab terhaadap parlemen namun dengan peranan yang terbatas dibandingkan dengan Presiden. Sejak pembangkangan Wakil Presiden Aleksander Ruskoi dan ketua parlemen asal Chechnya, Ruslan Khasbulatov, lembaga wakil presiden dihapus.

Parlemen memiliki dua kamar, yakni Majelis Federal (Федеральное Собрание; Federalnoye Sobraniye) yang merupakan majelis tinggi dan majelis rendah yang dikenal dengan Duma.
Karena Rusia merupakan negara federal yang memiliki berbagai macam etnis, setelah keruntuhan Uni Soviet, Rusia mengalami masalah separatisme. Ada beberapa kelompok etnis yang ingin memisahkan diri dan mengakibatkan krisis berlarut-larut, seperti di Chechnya dan Ingushetia.
Rusia juga terancam atas perluasan NATO ke wilayah Eropa Timur. Kekhawatiran atas pemilihan di Ukraina, kerjasamanya dengan Belarus, ditambah degan tradisi di Rusia yang dianggap cocok dengan budaya sentralisasi, demokratisasi malah membuat harga diri Rusia merosot di mata dunia dan menimbulkan berbagai macam gejolak dan krisis berkepanjangan.

Sejarah Negara Rusia

Federasi Rusia (Bahasa Rusia: Росси́йская Федера́ция, Alihaksara: Rossiyskaya Federatsiya)Tentang suara ini dengarkan , atau Rusia (Bahasa Rusia: Росси́я, alihaksara: Rossiya;bahasa Tatar:Рәсәй), adalah sebuah negara yang membentang dengan luas disebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.400 km², Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya kurang lebih dua kali wilayah Republik Rakyat Cina (Tiongkok; RRT), Kanada atau Amerika Serikat. Penduduknya menduduki peringkat ketujuh terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, dan Pakistan.
Negara ini dahulu pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet. Rusia adalah ahli warisutama Uni Soviet; negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataannya.
Kota- kota besar di Rusia antara lain Moskow, Saint Petersburg, Nizhny Novgorod, Yekaterinburg, Samara, Omsk, Kazan, Chelyabinsk, Rostov na Donu, Ufa, Volgograd, Perm, Krasnoyarsk, Saratov, Voronezh, Tolyatti, Krasnodar, Ulyanovsk, dan Izhevsk.
Saat ini Rusia berusaha keras untuk meraih status sebagai negara adidaya lagi. Meskipun Rusia adalah negara penting, tetapi statusnya masih jauh dibandingkan dengan status Uni Soviet dulu.

Perserikatan Bangsa Bangsa

Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[13]
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.

Kelebihan dan kekurangan Modem GSM dan CDMA



Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas tentang beberapa perbandingan antara modem GSM dan modem CDMA. Berbicara tentang perbandingan, tentuhnya berbicara kelebihan dan kekurangannya.. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam membandingan ke 2 jenis modem ini yaitu.

1. Dari sisi ekonomi
2. Dari segi jaringan
3. Dari segi penggunaan

Ditinjau dari 3 segi diatas, maka didapatlah beberapa perbandingan seperti berikut.
modem cdma prolink
1. Kelebihan modem GSM dari Modem CDMA :
  • Modem GSM memiliki Jangkauan jaringan yang sangat luas sedangkan Jaringan CDMA masih belum luas.
  • Hampir semua tempat di DKI sudah mendapatkan jaringan 3G atau HSDPA atau HSUPA
  • Harga modem GSM yang sudah 3G harganya relatif murah, sekitar 300ribuan sedangkan harga modem CDMA masih mahal, di atas 700ribu yang sudah mendukung Evdo Rev.A (3.1 mbps

Free download & Lirik lagu BCL_cinta sejati (ost. habibie dan ainun)


Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku

Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah

Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu

Analisis Cerpen



Contoh analisis Cerpen “Tua” karya Mustafa Ismail.

1. Tema
Tema dalan cerpen “Tua” Karya Mustafa Ismail adalah keadaan yang tak mengenal masa tua. Tema tersebut sedikit tersirat pada kutipan berikut:

Aku ingin menjawab bahwa sesungguhnya Bang Burhan sudah tua. Umurnya sudah 73 tahun. Tapi mulutku sangat susah untuk bicara aku takut melukai hatinya, hati seorang kawan yang kembali jatuh cinta. (Paragraf 28)

2. 1. Tokoh
Tokoh dalam cerpen “Tua” terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku atau Muista Fahendra, bang Burhan, Saiful, Sulaiman Juned.

a. Tokoh Aku atau Muista Fahendra
Tokoh aku sebagai tokoh utama pertama kali muncul disebutkan oleh tokoh utama kedua, hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:


Analisis Cerpen



Contoh analisis Cerpen “Tua” karya Mustafa Ismail.

1. Tema
Tema dalan cerpen “Tua” Karya Mustafa Ismail adalah keadaan yang tak mengenal masa tua. Tema tersebut sedikit tersirat pada kutipan berikut:

Aku ingin menjawab bahwa sesungguhnya Bang Burhan sudah tua. Umurnya sudah 73 tahun. Tapi mulutku sangat susah untuk bicara aku takut melukai hatinya, hati seorang kawan yang kembali jatuh cinta. (Paragraf 28)

2. 1. Tokoh
Tokoh dalam cerpen “Tua” terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku atau Muista Fahendra, bang Burhan, Saiful, Sulaiman Juned.

a. Tokoh Aku atau Muista Fahendra
Tokoh aku sebagai tokoh utama pertama kali muncul disebutkan oleh tokoh utama kedua, hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Muista Fahendra, ya. Kau gemuk sekali sekarang hamper tidak ku kenal…(paragraph 2)

Kemudian tokoh aku muncul dengan mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya sebagai pencerita.

Aku memandang lelaki itu dari atas ke bawah. Ia tidak garang lagi,… (paragraf 4)

b. Bang Burhan
Bang Burhan sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. Perhatikan kutipan berikut:

“Pada akhirnya memang kita akan tua. Tapi akau belum ingin tua”. Bang Burhan mengucapkan kata-kata itu belasna tahun lalu, ketika kami sering bertemu…(paragraf 5)

c. Saiful dan Sulaiman Juned.
Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama seperti pada kutipan berikut:

Suatu kali ia muncul di taman budaya. Wajahnya murung. Aku bersama dua teman, Saiful dan Sulaiman Juned..(paragraf 13)

3. Latar
a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen “Tua” terdiri dari: Meusanah Tuha, Taman Budaya, Rex, Warung Siang malam, terminal jalan dipenogoro.

1. Meusanah Tuha
Latar tempat Meusanah Tuha merupakan sebuah surau di Taman Budaya sebagai tempat ngobrol dan tidur para tokoh cerita. Simak kutipan berikut:

Tubuhnya tidak segemuk dua belas tahun yang lalu, saat kami sama-sama suka tidur di Meusanah Tuha. (paragraf 3)

2. Taman Budaya
Taman budaya menjadi tempat utama para tokoh melakukan aktivitas seperti, ngobrol diskusi.

…ketika ia melihatku muncul di Taman Budaya sore itu. (paragraf 2)

3. Rex
Sama seperti diatas..
4. Warung siang malam
sama seperti di atas
5. terminal jalan dipenogoro
sama seperti di atas


b. latar waktu
latar waktu dalam cerpen “Tua” karya Mustafa Ismail tergambarkan pada waktu sore, malam.

a. sore.
Latar sore digembarkan secara implisit oleh si pengarang seperti pada kutipan berikut:

Sore-sore, aku kembali berpasangan dengan Bang Burhan di depan kantin Taman Budaya, lago-lagi dengan wajah murung..(paragraf 15)

b. malam
latar malam lagi-lagi digambarkan si pengarang secara implisit seperti dalam kutipan berikut:

Bang Burhan mengantarnya sampai ke mobil sedan yang parker di depan Rex. Setelah mobil itu ditelan malam, Bang Burhan kembali kembali ke tempat duduk kami. (paragraf 23)

Selain implisit latar malam juga digambarkan secara eksplisit oleh si pengarang. Lihat kutipan berikut:

Mataku memandang lampu kendaraan yang lalu lalang di depan Rex, berbaur dengan lampu took-toko dan dua hotel yang mengelilinginya. Lampu-lampu itu membentuk lautan cahaya yang tak habis-habisnya. (paragaf. 26)

4. Alur (berisi urutan peristiwa dari keseluruhan cerita)
Adapun alur dalam cerpen ini dapat kita urutkan sebagai berikut;
1. tokoh aku mendeskripsikan pisik tokoh utama kedua.
2. tokoh utama kedua atau bang Burhan menyapa Muista Fahendra.
3. ingatan tokoh aku terhadap Bang Burhan ketika 12 tahun yang lalu.
4. adanya perbincangan tokoh aku dan bang Burhan atau tokoh Utama ke dua.
5. Bang Burhan diajak anak pertamanya untuk pergi.
6. beberapa teman tokoh aku sering melihat Bang Burhan dengan seorang perempuan.
7. dan seterusnya.
8. dan seterusnya.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya. Perhatikan kutipan berikut:

Meski tulang rahangnya tetap kekar dan kereas, wajahnya sudah nampak ketuaan. Tatapan matanya taksetajam dulu. Dan mata itu menjadi agak rabun…(Paragraf 1)

Kutipan di atas tampak si pengarang menggambarkan tokoh yang berada dalam cerita. Tetapi lihat pada kutiba berikut, si pengarang berubah menjadi tokoh yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama. Lihat kutipannya.

Aku memandang lelaki itu dari atas ke bawah. Ia tak garang lagi, seperti dulu ketika mengatur sepeda motor dan mobil yang parker di Rex. (paragraf 4)

6. Amanat ( berisi pesan-pesan pengarang bagi si pembaca cerita)
1. Pesan moral bagi pembaca bahwa walau sudah tua tetapi semangat harus tetap tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya penggalan cerita bahwa salah seorang tokoh yakni Bang Burhan yang sudah tua masih berani untuk menikah lagi dengan perempuan yang masih muda.

Analisis Cerpen



Contoh analisis Cerpen “Tua” karya Mustafa Ismail.

1. Tema
Tema dalan cerpen “Tua” Karya Mustafa Ismail adalah keadaan yang tak mengenal masa tua. Tema tersebut sedikit tersirat pada kutipan berikut:

Aku ingin menjawab bahwa sesungguhnya Bang Burhan sudah tua. Umurnya sudah 73 tahun. Tapi mulutku sangat susah untuk bicara aku takut melukai hatinya, hati seorang kawan yang kembali jatuh cinta. (Paragraf 28)

2. 1. Tokoh
Tokoh dalam cerpen “Tua” terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku atau Muista Fahendra, bang Burhan, Saiful, Sulaiman Juned.

a. Tokoh Aku atau Muista Fahendra
Tokoh aku sebagai tokoh utama pertama kali muncul disebutkan oleh tokoh utama kedua, hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Muista Fahendra, ya. Kau gemuk sekali sekarang hamper tidak ku kenal…(paragraph 2)

Kemudian tokoh aku muncul dengan mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya sebagai pencerita.

Aku memandang lelaki itu dari atas ke bawah. Ia tidak garang lagi,… (paragraf 4)

b. Bang Burhan
Bang Burhan sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. Perhatikan kutipan berikut:

“Pada akhirnya memang kita akan tua. Tapi akau belum ingin tua”. Bang Burhan mengucapkan kata-kata itu belasna tahun lalu, ketika kami sering bertemu…(paragraf 5)

c. Saiful dan Sulaiman Juned.
Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama seperti pada kutipan berikut:

Suatu kali ia muncul di taman budaya. Wajahnya murung. Aku bersama dua teman, Saiful dan Sulaiman Juned..(paragraf 13)

3. Latar
a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen “Tua” terdiri dari: Meusanah Tuha, Taman Budaya, Rex, Warung Siang malam, terminal jalan dipenogoro.

1. Meusanah Tuha
Latar tempat Meusanah Tuha merupakan sebuah surau di Taman Budaya sebagai tempat ngobrol dan tidur para tokoh cerita. Simak kutipan berikut:

Tubuhnya tidak segemuk dua belas tahun yang lalu, saat kami sama-sama suka tidur di Meusanah Tuha. (paragraf 3)

2. Taman Budaya
Taman budaya menjadi tempat utama para tokoh melakukan aktivitas seperti, ngobrol diskusi.

…ketika ia melihatku muncul di Taman Budaya sore itu. (paragraf 2)

3. Rex
Sama seperti diatas..
4. Warung siang malam
sama seperti di atas
5. terminal jalan dipenogoro
sama seperti di atas


b. latar waktu
latar waktu dalam cerpen “Tua” karya Mustafa Ismail tergambarkan pada waktu sore, malam.

a. sore.
Latar sore digembarkan secara implisit oleh si pengarang seperti pada kutipan berikut:

Sore-sore, aku kembali berpasangan dengan Bang Burhan di depan kantin Taman Budaya, lago-lagi dengan wajah murung..(paragraf 15)

b. malam
latar malam lagi-lagi digambarkan si pengarang secara implisit seperti dalam kutipan berikut:

Bang Burhan mengantarnya sampai ke mobil sedan yang parker di depan Rex. Setelah mobil itu ditelan malam, Bang Burhan kembali kembali ke tempat duduk kami. (paragraf 23)

Selain implisit latar malam juga digambarkan secara eksplisit oleh si pengarang. Lihat kutipan berikut:

Mataku memandang lampu kendaraan yang lalu lalang di depan Rex, berbaur dengan lampu took-toko dan dua hotel yang mengelilinginya. Lampu-lampu itu membentuk lautan cahaya yang tak habis-habisnya. (paragaf. 26)

4. Alur (berisi urutan peristiwa dari keseluruhan cerita)
Adapun alur dalam cerpen ini dapat kita urutkan sebagai berikut;
1. tokoh aku mendeskripsikan pisik tokoh utama kedua.
2. tokoh utama kedua atau bang Burhan menyapa Muista Fahendra.
3. ingatan tokoh aku terhadap Bang Burhan ketika 12 tahun yang lalu.
4. adanya perbincangan tokoh aku dan bang Burhan atau tokoh Utama ke dua.
5. Bang Burhan diajak anak pertamanya untuk pergi.
6. beberapa teman tokoh aku sering melihat Bang Burhan dengan seorang perempuan.
7. dan seterusnya.
8. dan seterusnya.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya. Perhatikan kutipan berikut:

Meski tulang rahangnya tetap kekar dan kereas, wajahnya sudah nampak ketuaan. Tatapan matanya taksetajam dulu. Dan mata itu menjadi agak rabun…(Paragraf 1)

Kutipan di atas tampak si pengarang menggambarkan tokoh yang berada dalam cerita. Tetapi lihat pada kutiba berikut, si pengarang berubah menjadi tokoh yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama. Lihat kutipannya.

Aku memandang lelaki itu dari atas ke bawah. Ia tak garang lagi, seperti dulu ketika mengatur sepeda motor dan mobil yang parker di Rex. (paragraf 4)

6. Amanat ( berisi pesan-pesan pengarang bagi si pembaca cerita)
1. Pesan moral bagi pembaca bahwa walau sudah tua tetapi semangat harus tetap tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya penggalan cerita bahwa salah seorang tokoh yakni Bang Burhan yang sudah tua masih berani untuk menikah lagi dengan perempuan yang masih muda.